Selasa, 20 Desember 2016

The White Roses

One day I saw a flower looks so beautiful. White colors attract the attention of my eyes. White as the sparkle in the sun, symbolizes sincerity and purity.

Setiap wanita pasti menyukai cantiknya bunga, baik mahkota yang menawan, warna yang menarik, bahkan harumnya yang mempesona. Bunga adalah salah salu ciptaan Tuhan yang sangat indah. Warna bunga seringkali dimaknai tersendiri oleh sebagian orang di dunia. Pada kesempatan ini, penulis ingin membahas tentang Bunga Mawar Putih. Secara alami mawar putih seringkali hadir untuk melambangkan sebuah kemurnian, ketulusan, kehormatan dan kepolosan. Mawar putih melambangkan cinta sejati, tulus, dan murni. Jika kamu menerima bunga mawar putih dari pasangan, seringkali diartikan sebagai wujud cintanya yang tulus, maka itu kamu adalah seseorang yang beruntung karena begitu dicintainya. If interest was given to a lover who we love, then he will be sure that we really love and appreciate him. Keberadaan mawar merah pun mencirikan atas cinta sejati, namun hal ini tak menggeser keberadaan mawar putih, dimana bunga ini tetap mempertahankan simbolisme kemurnian, demikian sehingga bunga mawar putih tetap menjadi bunga yang melambangan cinta sejati dan tulus karena kemurniannya.

The white roses is also known as wedding flowers. Mawar putih merupakan bunga pernikahan tradisional, representasi dari persatuan, kebajikan dan kemurnian oleh ikatan yang baru dari cinta.  Mawar putih seringkali dimaknai sebagai lambang cinta yang muda. Keberadaanya sangat cocok untuk the wedding decoration yang menyesuaikan tema pernikahan, hal ini diperkuat karena mawar putih diartikan sebagai kemurniaan, ketulusan serta kesucian.

This roses is also suitable to give to uor friends. Mawar putih juga cocok diberikan kepada teman dekat, hal ini karena mawar putih dipercaya sebagai simbol persahabatan sejati. Dimana sebagai teman kita saling menghargai dan menghormati sebagai sahabat yang sejati.

The white roses are used as a form of giving sympathy. Mawar putih juga sangat berkaitan dengan kehormatan dan penghormatan. Keberadaan mawar putih diwujudkan sebagai rasa simpati, digunakan untuk mengenang almarhum kekasih. Mawar putih dimaknai sebagai simbol peringatan, ungkapan cinta yang spiritual (ketulusan cinta sejati) dan penuh penghormatan.

The white roses symbolized as virgins. Kuntum mawar putih sendiri seringkali dimaknai oleh sebagain orang sebagai lambang gadis perawan dimana orang dahulu memberikan pesan bahwa seorang gadis masih muda untuk jatuh cinta. Hal ini dipercaya bahwa mawar putih melambangkan kepolosan dan kesucian.

Mawar putih dapat diartikan atau dimaknai banyak hal oleh banyak orang yang berbeda, baik budaya yang berbeda maupun pengaruh zaman, perubahan seringkali terjadi secara viral, dunia modern dan dampak globalisasi yang tak bisa dihentikan. Berbagai makna tertentu dari mawar putih kini mampu berubah, tergantung bagaimana cara seseorang itu menghargai keberadaannya. Mawar putih dapat melambangkan awal yang baru maupun sebagai wujud perpisahan. Pada dasarnya, semua pesan yang disampaikan melalui mawar putih adalah wujud kemurnian dan ketulusan, baik ungkapan rasa cinta, rasa hormat maupun harapan baru.

Senin, 12 Desember 2016

Melekat dalam Ingatan

       Di malam hari yang sunyi, aku sendiri terpaku menatap langit memandangi cahaya kelap-kelip. Fikiran ku melayang seolah-olah aku tak sadarkan diri. Aku teringat dengan sosok seseorang yang kini singgah di hati ku. Entah mengapa dia selalu menghampiri fikiran ku sehingga aku selalu terbayang-bayang sosok itu. Sosok itu adalah seseorang yang ku kenal sepuluh bulan yang lalu. Awalnya pertemuan itu tak ada artinya, tak sengaja menyapa melalui sebuah nama yang tertulis pada kemeja, namun setelah beberapa bulan aku pun masih mengingatnya. Hembusan angin samar-samar menambah suasana sunyinya malam. Ku dengar suara lonceng jam dinding di kamar ku yang telah menunjukkan angka duabelas hingga menyadarkan lamunan ku, ini sudah tengah malam. Ku geletakkan tubuh ku diatas kasur tempat tidur ku, tarik selimut bersama satu putaran lagu penghantar perjalanan ku ke pulau kapuk.
       Suatu hari ku temui sosok itu, tak heran ia selalu tersenyum manis di depan ku dan kita selalu asik bercanda gurau seakan kita memang benar-benar dekat setelah pertemuan itu. Kita selalu bertemu bersapa dan berjalan berama-sama. Ku dengar suara kicauan burung-burung yang nampak beterbangan bergerombol mengepakkan sayapnya di atas langit. Kicauan burung cukup jelas ku dengar bagaikan sedang bernyanyi bersama, lalu hembusan angin kencang menghampiri ku. Aku pejamkan mata ini sejenak menghindar dari debu-bedu, lalu ku buka mataku. Aku masih berbaring diatas kasur, hari sudah pagi. Bukan hanya sekali aku bermimpi bertemu dirinya. “jika mimpi ku lebih indah, maka aku tak ingin bangun” hanya kalimat itulah yang sempat ku fikirkan setelah ku buka mataku lebar-lebar. Segera ku beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.
       Siang ini matahari menyinari menyengat kulit kering ini. Mata ku tak lagi mampu melihat jelas dalam kesempitan ruang yang terpisahkan oleh jarak yang cukup mengganggu pandangan ku. Sesekali aku masih mencari sosok itu, dimana aku bisa menemukan dalam ruang sempit bersama segerombolan pemuda yang sedang asik berbincang-bincang melontarkan kata-kata hingga berharap dapat ku perhatikan walau hanya dari kejauhan. Pengharapan ku terlalu tinggi untuk bisa melihatnya siang ini, beberapa kali ku lirik jam tangan memandangi jarum berputar detik ke detik namun sosok itu pun tak kunjung ku temukan. Mencari kesempatan mengalihkan pandangan ku ke kanan dan ke kiri dan berpura-pura seolah tak terjadi sesuatu yang membuat orang lain penasaran dengan apa yang sedang ku cari. Hal semacam ini mungkin sudah ku lakukan puluhan kali, menyapa dan berbicara bersama mereka teman-teman seperjuangan ku menjalani aktivitas tiap hari seolah hanyut mendalami peran ku dalam masalah ku sendiri di dunia ini, namun tidak dengan fikiran ku yang masih memusat mencari sosok dalam ingatan ku. Lagi dan lagi aku dituntut untuk berperan profesional seperti semestinya.
       Kesibukan tak membantu ku melupakan bayangan itu dalam benak ku, seolah telah melekat bersama saraf-saraf yang ada pada otak ku. Aku berusaha terbaik menjalani kewajiban ku lima waktu sedisiplin yang ingin ku lakukan hingga berusaha menghilangkan rasa malas yang selalu menggoda diri yang nista ini, bahkan bayangan dirinya seolah mengingatkan untuk meminjam namanya dalam setiap sujud ku. Herannya aku merasa nyaman terjatuh, terjatuh dalam perasaan yang salah. Ini bukan lagi candu, memparasit seolah apa yang ku lakukan sepuluh bulan ini tak terlepas olehya. Hati dan fikiran seakan berkompromi selalu berangan-angan dan bermimpi dirinya. Dirinya seperti ambisi atau hanya sebuah ekspektasi hingga aku sudah tak mengerti bagaimana caranya berhenti. Bahkan aku merasa sedih atau senang seperti hanya mimpi.
       Sore ini aku termenung sendiri, fikiran ku melayang, hanyalah bayangan dan wajah dirinya yang ada dalam benak ku. Ku coba untuk memejamkan mataku sejenak justru bayangan itu mengikutiku lebih tajam, ku kedipkan mata ku setiap dua detik namun tiada berkutik menghilang justru semakin terlihat jelas. Ia selalu ada dalam ingatan ku. Aku mengerti, aku memahami, aku menyadari apa yang telah ku lewati, semua seakan tak pernah terpisahkan oleh bayangan dirinya.  

Selasa, 22 November 2016

Lebih Baik Berhenti daripada Memaksakan

Pernahkan engkau mendengar tentang cinta sepihak atau cinta bertebuk sebelah tangan? Dua dari keadaan tersebut berbeda namun hampir sama. Intinya sama-sama sebuah cinta yang tak bisa berbalas. Ini tentang hati, tentang perasaan, tentang cinta.. cinta yang sempat kau sebut sebagai anugrah Tuhan, ya memang benar adanya. Cinta yang tumbuh dari dalam hati yang tulus tanpa memandang apa mengapa dan karena apa. Cinta yang tak beralasan itulah yang disebut cinta sesungguhnya. Namun cinta tak selalu mampu menyatukan dua hati. Ada cinta yang tak terbalas. Semua akan baik-baik saja jika dalam apapun itu berjalan bersama, sederhananya jika kau menambahkan kata “saling” padanya. “mereka adalah pasangan yang saling mencintai” ungkapan ini apakah mampu kau sebut relationship goal?

Siapapun pasti pernah mengalami jatuh cinta, bukan hanya di usia muda namun orang matang pun tahu dan berhak merasakannya. Seseorang yang jatuh cinta biasanya ia mendadak gila. Bahkan cinta mampu merubah seseorang menjadi orang lain maksudnya tidak seperti jati dirinya sendiri. Namun apa yang terjadi jika cinta tak berbalas? Bukan hanya hati yang sakit namun pikiranmu saja sudah tak karuhan. Mungkin inilah yang bisa kau sebut dengan “patah hati” dimana ketika cinta yang kamu miliki untuk orang lain itu tak mampu diterima karena ia tidak memiliki perasaan yang sama, ia tidak memiliki cinta yang sama seperti yang kamu miliki untuknya. Patah hati, terlalu sakit dirasakan namun tidak berdarah.

Tiada yang bisa kau salahkan, bukan karena cinta yang salah. Cinta bukan sebagaimana harus memiliki, namun cinta itu mengikhlaskan. Cinta tidak seharusnya memaksakan, karena semakin engkau menggali lebih dalam semakin dalam pula luka dihatimu. Sesuatu yang dipaksakan tak akan berjalan  mulus seperti harapan semestinya, justru akan melukai diri sendiri. Siapa saja yang patah hati akan cinta yang tak terbalas berhentilah daripada memaksakan, bukan berarti menyerah dalam perjuangan bukan pula pasrah sebelum berjuang, namun cinta itu perlu mengikhlaskan. Semua akan indah pada waktunya masing-masing, disaat waktu yang tepat. 

Rabu, 02 November 2016

Menanti

Hari ini begitu gelap dalam benakku, matahari yang bersinar terang kemudian meredup seketika. Awan hitam mulai mengikis cahayaku. Entah sudah berapa lama aku duduk termenung menyaksikan orang berlalu lalang tanpa tujuan. Aku pun tak paham apa yang aku tunggu dan apa yang aku nanti. Kemudian siapa yang akan datang dan kembali pulang saja sama sekali tak terfikirkan dalam benakku, tapi sayangnya aku benar-benar masih mengingat satu wajah. Aku ingin dia datang dalam hidup nyataku bukan hanya sekedar mimpi dan angan-angan.
“Aku menunggumu, disini aku menantimu..” Kesabaranku selalu terombang-ambing teruji, dan entah sampai kapan aku mampu bertahan atau aku akan berhenti hingga menyerah. Waktu mengikis menggerogoti harapan namun keyakinan serta perasaan justru menggali lebih dalam. Aku terlalu bodoh untuk menunggu.. karena dia sungguh tak akan datang seperti yang selalu diharapkan. Aku terlalu bodoh untuk menanti.. bahkan dia membalas sepucuk suratku saja tak pernah apalagi melontarkan senyum dihadapan. Aku terlalu bodoh untuk berharap.. karena dia tak pernah mengharapkan keberadaanku.
Pengharapanku terlalu tinggi untuk bisa melihatnya hari ini, beberapa kali ku lirik jam tangan memandangi jarum berputar detik demi detik, tapi dia pun tak kunjung ku temukan. Aku memang bodoh hingga aku lupa sudah berapa tahun lamanya ku habiskan hanya untuk menanti. Kegiatan yang membosankan menunggu yang tak kunjung datang hingga musim berganti.
Aku sudah sangat lelah seperti berada pada ujung daun yang tak tahu arah. Aku sudah mulai layu menunggu sinar kembali. Sepertinya sudah saatnya aku menyerah dan pasrah. Aku sudah letih melewati semua ini tapi,  ternyata Tuhan memberikan jalan lain, aku selalu diberi kesabaran lebih seakan tak pernah habis. Ketika logika meminta untuk berhenti namun hatiku menolak untuk menyerah. Ketika langkahku mulai berjalan mundur namun pikiranku justru mendorong maju. Pada akhirnya aku masih disini menunggunya, entah sampai kapan aku harus berhenti.

Rabu, 05 Oktober 2016

Hujan Kembali Turun

Tiba-tiba saja angin berhembus kencang. Dau-daun berjatuhan beterbangan tersapu angin. Suhu disini semakin turun. Matahari pun bersembunyi dibalik awan mendung. Orang-orang mulai bergegas pergi berlindung. Suasana seperti ini begitu banyak ditafsirkan, seperti ramai menjadi sunyi atau sebaliknya. Entah bagaimana aku sendiri belum benar-benar mampu menikmati hujan. Tetesan-tetesan air mulai jatuh menyentuh dasar bumi. Aroma tanah basah mulai merasuk.

      Terdengar bisikan, hujan selalu membawa rejeki, membawa kedamaian bagi petani , namun ada kalanya hujan membawa rugi. Terdengar bisikan, hujan itu indah membawa gembira dan manusia menikmatinya menari-nari dalam rintisannya. Terdengar bisikan, hujan ialah anugrah namun juga membawa derita.

      Merindukan hujan? Omong kosong! Kenyataannya hanya menikmatinya dibalik jendela. Hari ini hujan kembali turun. Sadar dan sangat sadar hujan mampu datang kembali namun yang telah pergi tak akan pernah datang kembali. Hari ini hujan kembali turun beserta suara gemerciknya menyentuh bumi. Mengulang kenangan masa lalu yang tak terlupakan atau hanya sekedar mengingat siapa yang tahu. Hujan pernah menahan diri disini, hujan pernah menjadi saksi atas cinta yang datang tiba-tiba, bahkan hujan pernah menemani sepanjang hari.

      Butir-butir air bening berjatuhan dari atas ke bawah terbawa gravitasi. Eloknya rintik tiada yang menandingi hingga menyentuh perasaan. Awan, hujan, bumi dan langit telah menyatu bersatu padu membentuk ironi keindahan. Membawa kalbu menuju pulau kapuk penuh harapan atau rintihan. Nyanyian merdu air seakan menjadi lagu penghantar, dan perlahan-lahan mulai hillang. 

Kamis, 08 September 2016

Kita Berbeda

Awalnya aku pikir kita mirip ternyata sangat berbeda, dan sampai kapan kamu mencari orang yang sama? Tak akan ada.

Tetaplah disana menari indah. Berada dalam pijakanmu, pesonamu yang selalu memukau, gerakan tubuh lemah gemulaimu iya seperti itu pertahankan. Aku suka melihatmu dalam duniamu sendiri maka itu aku selalu tersenyum ketika melihatmu berada disana. Aku tak akan merubah bahkan menuntutmu. Tetaplah disana aku tak akan mendekat apalagi mencarimu tak akan ku lakukan. Tapi jika engkau datang kembali silakan, aku menunggumu disini. Hingga kulitku mengerut, rambutku memutih dan gigiku mulai habis satu-persatu aku akan tetap disini.

          Aku tak mampu berada didepanmu karena aku bukan apa-apa dimatamu, aku tidak bisa menilai diriku jauh lebih baik darimu. Aku tak mampu menjadi teladanmu. Aku juga tak mampu berada disampingmu, menemanimu, menjaga dan melindungimu. Aku hanya seperti debu yang membuat matamu terluka. Keberadaanku tak selalu menguntungkan untuk orang lain.


         Aku selalu ingin mmengenalmu tapi engkau menutup diri. Aku sungguh ingin berjalan jauh tapi engkau berhenti. Aku selalu ingin mendekat tapi aku tak bisa. Dua orang yang berbeda ialah untuk melengkapi. Kita hidup di dunia bukan untuk mencari persamaan, tetapi menggapai tujuan yang sama bersama. Dua orang yang berbeda bukan pula untuk dipisahkan namun bagaimana kita memahami masing-masingnya. Sekali lagi aku ingin mendekat tapi aku tak bisa.

Dia Laki-laki Terindah

Dia adalah seorang laki-laki yang sangat berarti dalam perjalanan hidupku. Bukan apa-apa dan maksud apa-apa. Aku hanya ingin berbagi sedikit mengenai ingatanku yang tak kunjung melupakannya. Dia ialah sosok yang selalu menghantuiku, bukan bukan seperti itu namun dia selalu ada dalam ingatanku. Dia ialah laki-laki yang memang berbeda dengan laki-laki pada umumnya yang pernah ku kenal di dunia. Aku selalu bersyukur kepada Tuhan karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya aku diberi kesempatan mengenalnya.  Dan tak pernah tertinggal pula namanya selalu kusebut dalam setiap sembahyangku pada Tuhan.

Diawal pertemuanku dengannya memang tak sengaja. Namun aku yakin itu semua  bukan karena kebetulan tapi Tuhan yang merencanakan. Aku selalu tak yakin dan berprangsangka buruk terhadapnya, itu sih wajar. Memang dia sedikit aneh dan memahaminya pun tak mudah,sedikit misterius.  Namun prasangka itu tak bertahan lama setelah aku mengenalnya, pelajaran yang dapat diambil ialah jangan menilai orang hanya dari covernya saja, cobalah untuk selalu berfikir positif. Dia tak sehebat Buya Hamka, Albert Einstein, Harun Yahya, Mahatma Gandhi atau yang lainnya. Dia tak sebegitu hebat atau istimewa dimata orang lain, namun dimataku dia selalu saja tetap indah.

Entah sejauh mana aku bisa menjelaskan berartinya dia dalam perjalanan hidupku, karena pada dasarnya hanya aku yang mampu merasakannya. Dia tak begitu tampan dan tak begitu tinggi dan tak begitu pula seperti laki-laki idaman perempuan pada umumnya. Dia cerdas dan idealis. Dia selalu bisa menempatkan dirinya dalam lingkaran orang lain. Dia pun mampu bersikap seperti apa dan bagaimana dengan mempertimbangkan dampak  selanjutnya, semua seperti sudah ditebak dalam fikirannya. Dia memiliki cara sendiri dalam mendekati orang lain. Dia orang yang mampu mempengaruhi orang lain, apapun kata-kata yang keluar dari mulutnya orang lain selalu yakin dan percaya.  Dia orang yang memiliki pendirian dan prinsip. Selalu hidup dengan mimpi-mimpi yang ingin diraihnya. Dia bukan orang yang terlihat baik dimata manusia tapi dia selalu berusaha terlihat baik dimata Tuhannya. Dia orang yang masih rendah hati dan rendah diri. Mengapa rendah diri? Dia selalu tak ingin mengakui hasil karyanya atau hasil usahanya itu baik, dia masih saja merasa kurang, namun disinilah dia selalu yakin bahwa dia mampu. Baginya pujian bukan segalanya, dia lebih suka dengan caci makian orang lain karena itulah yang membuatnya bangkit dan selalu berusaha memberikan yang terbaik.


Dia mengajarkan ku sesuatu yang mungkin orang lain menganggap baik, membuatku melihat setiap inci dan sudut yang selama ini tak pernah ku ketahui. Membuatku memperhatikan hal yang selama ini tak pernah ku perhatikan atau ku sentuh. Dia bukan orang yang peka namun orang yang selalu memegang perkataannya. Ucapan yang sedikit berlebihan dia pun menyadarinya., tapi itu semua dilakukan karena untuk meraih tujuannya. Dia ialah orang yang selalu penasaran dengan suatu hal. Dia bukan orang yang suka jalan-jalan pergi keluar rumah namun dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca buku, menulis, menggambar, bermain game dan minum kopi satu lagi dia suka bernyanyi.  Suara merdunya ini mampu menghibur teman-temannya. 

Rabu, 17 Agustus 2016

Cerita Kopi

Aku tak suka kopi, tapi aku punya banyak waktu menemanimu meneguk secangkir kopi. Mungkin bukan secangkir lagi namun beberapa. Sayangnya kesempatan itu tak pernah terwujud.

Kita selalu dipertemukan dalam suasana yang berbeda. Mungkin aku menyebutnya berkesan dan romantis, bukan munafik atau apa tetapi memang benar adanya. Kala waktu mempertemukan, bukan kopi yang kamu tulis dalam menu pesanan. Dark Chocolate menjadi pilihanmu atas alasanmu karena aku waktu itu mampu mengisi malammu menjadi indah tak seperti malam biasanya. Lalu pada waktu berikutnya smooties dan juice menjadi pilihanmu atas alasanmu membutuhkan healty drink, ya ini bisa diterima karena memang kamu perlu menjaga kondisimu yang tak pernah mengkonsumsi buah dan sayur.

Hari demi hari terlewati tanpa terhitung jari dan kita masih bercerita tentang filosopi kopi. Betapa irinya aku inginkan menjadi kopi karena ialah minuman favoritmu. Tak ada tapi tetap kamu cari. Tidak kamu teguk hari ini namun kamu ganti esok hari. Bahkan sehari tak hanya menemanimu cuma sekali, bisa dua, tiga kali.

Kopi yang mampu mengatasi pusingmu hari ini. Kopi yang mampu mengatasi penatmu hari ini. Kopi yang mampu mengubah moodmu hari ini. Kopi yang mampu menjernihkan kembali fikiranmu. Kopi yang menghilangkan rasa kantukmu hari ini. Entah benar maupun hanya sugesti tetap saja istimewa disini. Walau tidak ada namun tetap kamu butuhkkan. Walau pahit namun selalu mampu merubah duniamu. Mungkin tak semua orang menikmatinya sama, tetapi aku yakin mereka memiliki kadar kenikmatan masing-masing.


Tak hanya aku, tetapi kita selalu punya banyak waktu. Dan aku selalu inginkan kesempatan itu walaupun tak pernah terfikirkan olehmu. Sayangnya tak ada harapan lebih, karena kamu tlah menghilang dari pandanganku. Dan kesempatan itu tak pernah ada, tak pernah terwujud sampai saat ini. Waktuku habis hanya untuk menunggumu. Lalu aku bertanya, apakah kisahku kamu nikmati sebagai dark chocolate atau coffee

Tentang cinta tanpa alasan

Aku mengerti cinta tanpa alasan ialah ketika bertemu seorang lelaki, He is smart, funny,and misterious  but arogant. Aku selalu ragu dan tak mengerti apakah cinta tanpa alasan itu, bagiku seseorang datang tanpa alasan tak seharusnya dipercaya. Bagaimana bisa aku percaya begitu saja sedangkan kita baru saja berkenalan? Ini sedikit naif, aku hanya berhati-hati bukan untuk menutup diri, tetapi menjaga diriku agar tak jatuh kembali dengan lubang yang sama. Mungkin cinta itu memiliki dua sisi, ia selalu indah membawa bahagia membuat pipi selalu merona, namun ia justru membuat patah hati seperti pedang yang siap membelah diri, ya bagiku bukan cinta yang menyakiti namun orang yang tak mampu mengerti cinta. Orang inilah yang sekarat bermain-main dengan pernyataan cinta. Karena yang kutahu cinta selalu indah. Jika engkau tanya mengenai bercinta? Ini juga berbeda artinya dengan cinta.

Jika kita bicara cinta pasti ini mengarah mengenai pasangan. Seperti kutipan kalimat yang selalu ku ingat, “ seberapa tinggi tingkat idealnya pasangan namun bakal kalah jika kamu jatuh cinta tanpa alasan” (unknow). Lanjut, lelaki itu tak mampu menjelaskan jika aku bertanya apa itu cinta tanpa alasan, tapi ia mampu membuatku mengerti bagaimana sebenarnya cinta tanpa alasan tersebut. Setelah sekian hari ku lalui, aku sendiri mampu merasakannya. Dan pada saat itulah aku mampu memahami inikah yang disebut cinta tanpa alasan.  Ini pun sedikit cerita pendekku saja karena aku sendiri tak yakin apakah aku bisa menjelaskan cinta tanpa alasan.

Kamu suka seseorang karena pintar, cerdas, yang paling jago, dan jenius itu bukan cinta, namun kagum. Kamu suka seseorang karena baik hati, perhatian, dan peduli itu bukan cinta, namun butuh. Kamu suka seseorang karena apa adanya dia, semuanya tentang dia, apapun caranya dia, itu bukan cinta namun ngefans.  Kamu suka seseorang karena perjuangannya, pengorbanannya untukmu itu bukan cinta, namun kasihan. Kamu suka seseorang karena tampan, cantik, feminin, maskulin itu bukan cinta, namun nafsu.

Lalu bagaimana yang dikatakan cinta? Jika kamu mencintai seseorang lalu ditanya alasannya, kamu pasti tak bisa menjawab. Kamu tidak tahu mengapa dan kenapa bisa terjadi. Kamu tidak mengerti mengapa pula bisa seperti itu. Cinta seperti anugrah yang sudah digariskan Tuhan. Cinta ialah keindahan yang diberikan Tuhan, dan jodoh akan dipertemukan disaat waktu yang tepat sesuai rencana Tuhan. Kapan dimana dan siapa tidak ada yang tahu. Cinta memang tak butuh alasan. Cinta tanpa pengharapan apapun dan tanpa motif apapun. Cinta tak butuh kata “karena”.

Cinta bukan mereka yang selalu datang setiap saat kepadamu, bukan yang selalu bersikap manis kepadamu dan menghabiskan waktumu. Namun ialah ia yang mampu memperbaiki hidupmu, tak ingin membuatmu kawatir dalam situasi apapun. Saling memiliki kepercayaan tak perlu memberikan kabar setiap detik namun yang mampu memberikan kepastian. Tak pernah mengungkapkan cinta namun sudah terbukti melalui perbuatan.  Bukan seseorang yang selalu bertanya keadaan namun yang selalu mendoakanmu dalam setiap waktunya. Terkadang cinta membuatmu gila, melakukan suatu hal yang tak masuk akal, tapi ketika ditanya kenapa bisa seperti itu, maka kamu akan menjawab “karena aku mencintainya” lantas kenapa dan mengapa kamu bisa mencintainya? “karena aku mencintainya, dan aku tak punya alasan mencintainya”. Cinta beralasan itu hanya akan memberimu batas, singkatnya seperti ini, kamu cinta dia karena dia kaya dan tampan, apakah setelah dia miskin kamu tidak cinta? Apakah setelah dia tidak tampan lagi tak gagah kembali karena menua kamu tidak lagi cinta?. Yeah, Love does’nt need a reason.


Tentang Penulis

Laila Rahmawati ialah nama yang diberikan orang tua ku pada hari Rabu, 16 Agustus 1995. Teman-teman memanggilku dengan sebutan Lay. Aku lahir tepat jam 23.00 WIB bertempat di salah satu Rumah Sakit ternama di Ponorogo. Mungkin itu alasan orang tua ku memberi nama Laila yang dalam Bahasa Arab berartikan “Malam”.

Aku selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah memberiku kesempatan melihat Dunia yang kejam, karena nasib terbaik ialah tidak pernah dilahirkan. Aku menempuh pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah ke atas di Ponorogo. Tak ada yang kusesali setiap detiknya, di kota Ponorogo selalu menyimpan banyak cerita dan kenangan. Kedua orang tua ku ialah seorang Guru Sekolah Dasar, tentu saja mereka tak ingin pendidikanku berhenti begitu saja, mereka mengirim ku ke kota yang sangat istimewa seperti nama wilayahnya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menempuh pendidikan perguruan tinggi. Yaps, Laila Rahmawati seorang mahasiswi Jurusan Ilmu Administrasi Negara angkatan 2014 di Universitas Negeri Yogyakarta.

Tuhan yang selalu ku rindukan, terima kasih atas segalanya, banyak hal yang telah ku temukan bahkan kepahitan hidup pun mampu ku rasakan.  Terima kasih Tuhan telah menjagaku dalam pelukan hangat kedua orang tua ku yang membesarkanku hingga saat ini. Terima kasih Tuhan telah mengirimkanku seorang kakak laki-laki yang sering ku sebut Brother yang selalu membangkitkan semangat ketika rapuhku. Terima kasih Tuhan telah mempertemukanku dengan orang-orang hebat sehingga mampu menjadi motivasiku. Terima kasih Tuhan telah mengenalkanku dengan bahasa yang indah sehingga aku mampu mengungkapkan rangkaian kata.

Tulisan-tulisanku tak seberapa dibandingkan para penulis dan pengarang lainnya. Menulis berdasarkan pengamatanku, terinspirasi oleh kisah orang lain, desakan perasaanku, ungkapan kesalku yang tak puas akan perjalanan hidupku, dan ku padukan dengan beberapa imajinasiku bahkan terbilang alay dan lebay. Haha.. tertawalah tak masalah bagiku.

Pembaca yang budiman, semoga kalian menikmati tulisan-tulisan yang mungkin membosankan. Kesan, kritik atau saran apa pun, aku terima dengan terbuka melalui surel laylarahmawati16@gmail.com 

Yang ku cintai,

Allah, Rosullulloh, Orang Tua, Brother dan kamu.