Jatuh
cinta bukan lagi hal asing bagi remaja, bahkan seusia muda adalah hal paling
bahagia ketika mengenal cinta. Tunggu dulu, apa benar bahagia?
Jatuh
cinta mampu merubah segalanya di depan mata. Ketika melihat pohon pisang,
bagaikan sedang melihat pohon natal.
Cinta pada
pandanga pertama. Kenali dulu, apakah itu cinta atau nafsu?
Cinta mampu
membuat kita bertindak gila sewajarnya. Bagaimana rasanya jatuh cinta?
Bagaikan
terbang melayang di atas awan. Bahkan kita sering tersenyum sendirian tanpa
sebab. Hati bagaikan sedang tumbuh berbunga-bunga di taman. Ketika ia ada di
depan mata, mulut seakan tercekat tak mampu berbicara walaupun sudah berlatih
belasan kali sebelumnya. Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya hingga kita
harus menyembunyikannya dengan cara terbaik agar tak telihat olehnya. Tangan
yang gemetar hanya mampu berada di atas paha di bawah meja, lalu pipi mulai
merah merona. Mataku memandangmu seakan tak ingin berkedip sekalipun. Kaki yang
biasanya tegar menjadi tumpuan namun berubah lemas tak berdaya. Ini perasaanku,
ketika melihatmu tersenyum, hati langsung beku seperti es yang keras membatu.
Entah bagaimana lagi aku harus mengontrolnya. Aku sudah terlanjur melayang di
atas awan hingga lupa bahwa aku bisa saja jatuh seketika.
Ribuan masalah
di kepala yang berhari-hari menjadi beban pikiran, tiba tiba menjadi ringan.
Mengapa? Karena kita lupa akan masalah itu. Kasmaran adalah pengaruh terkuat
dalam setiap inci tindakan. Kasmaran adalah salah satu perusak fokus pikiran.
Jatuh cinta, tentang hati dan perasaan yang mendominasi diri, bahkan logika
sedang terabaikan, lalu merajuk walau tertekan. Terkadang apa yang kita lakukan
menggambarkan perasaan yang dialami. Suatu kegembiraan hati, rasa senang, serta
kebahagiaan begitu sulit untuk tertutupi, sama halnya perasaan patah hati, rasa
sedih, serta kehancuran. Jatuh cinta bukanlah hal yang harus dihindari dan
ditakuti. Setiap orang berhak untuk jatuh cinta. Setiap orang yang tertarik
kepada lawan jenis yang siap memutuskan jatuh cinta maka ia harus siap untuk
jatuh dan patah. Setiap pilihan dan keputusan memiliki resiko yang harus dihadapi
bukan untuk dihindari. Perasaan suci dan murni lahir dari suara hati, yang membawa
naik tinggi, terbang dan melayang di atas awan.